Akuntansi Internasional
Sejarah Akuntansi Internasional
Awalnya, akuntansi
dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di
Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi modern dimulai
sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam kegiatan bisnis
yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang diperkenalkan
oleh Luca Pacioli (th 1447). Luca Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan
akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada beberapa
universitas terkemuka di Italia. Lucalah orang yang pertama sekali
mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya
berjudul : Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita di
tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double
accounting system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek
akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya. Hal ini diakui
sendiri oleh Luca (Radebaugh, 1998) “Pacioli did not claim that his ideas were
original, just that he was the one who was trying to organize and publish them.
He objective was to publish a popular book that could be used by all, following
the influence of the venetian businessmen rather than bankers”.
Praktek bisnis dengan
metode venetian yang menjadi acuan Luca menulis buku tersebut telah menjadi
metode yang diadopsi tidak hanya di Italia namun hampir disemua negara Eropa
seperti Jerman, Belanda, Inggris. Luca memperkenalkan 3 (tiga ) catatan penting
yang harus dilakukan:
Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.
Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.
Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).
Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.
Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.
Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).
Perkembangan sistem
akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia
Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk
menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. “Pembukuan
ala Italia“ kemudian beralih ke Jermanuntuk membantu para pedagang zaman Fugger
dan kelompok Hanseatik. Pada saat bersamaan filsuf bisnis Belanda mempertajam
cara menghitung pendapatan periodic dan pemerintah Perancis menerapkan
keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah. Tahun
1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan
tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang terorganisasi
di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar ke
seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu
model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia. Sistem akuntansi
Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan Perancis.
Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran
Rusia.
Paruh Pertama abad 20,
seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi
muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu
akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa
di Dunia Barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan
standar dan praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan
profesional.Menurut Choi dan Muller (1998; 1) Bahwa ada tiga kekuatan utama
yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional
yang terus tumbuh, yaitu (1) faktor lingkungan, (2) Internasionalisasi dari
disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari profesi akuntansi. Ketiga
faktor tersebut dalam perjalanan/perkembangan akuntansi sangat berperan dan
menentukan arah dari teori akuntansi yang selama bertahun-tahun dan dekade banyak
para ahli mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk mengembangkan teori akuntansi
dan ternyata mengalami kegagalan dan hal tersebut menyebabkan terjadinya
evolusi dari ”theorizing” ke “Conceptualizing”. Membangun suatu standar dan struktur
akuntansi internasional dimana hal tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, yang dimaksudkan untuk membantu mereka yang ingin membangun sistem
pengendalian global untuk membatasi aktivitas perusahaan-perusahaan
multinasional.
Faktor
Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap Pengembangan Akuntansi
Telah banyak yang
menyatakan bahwa akuntansi dipengaruhi oleh lingkungannya dan sebaliknya akuntansi
juga mempengaruhi lingkungannya. Pada pokoknya, thesis ini menyiratkan bahwa
inovasi dan perkembangan akuntansi dipicu oleh faktor-faktor non-akuntansi.
Standar-standar akuntansi muncul ke permukaan 3 setelah banyak akuntan
mengalami tuntutan hukum, LIFO ditimbulkan oleh kondisikondisi inflasi, dan
banyak pengungkapan-pengungkapan keuangan yang merupakan konsekuensi dari pasar
modal publik.
Choi et. al (1998; 36)
menjelaskan sejumlah faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung
terhadap pengembangan akuntansi, antara lain :
1. Sistem Hukum
Kodifikasi
standar-standar dan prosedur-prosedur akuntansi kelihatannya alami dan cocok
dalam negara-negara yang menganut code law. Sebaliknya, pembentukan kebijakan akuntansi
yang non legalistis oleh organisasi-organisasi professional yang berkecimpung
dalam sektor swasta lebih sesuai dengan sistem yang berlaku di negara-negara
hukum umum (common law). Dalam hukum perang atau situasi darurat nasonal
lainnya, semua aspek fungsi akuntansi mungkin diatur oleh sejumlah pengadilan
atau badan pemerintah pusat. Contohnya adalah dalam masa Nazi Jerman, ketika
persiapan-persiapan perang yang intensif dan kemudian pada saat PD II
memerlukan sistem akuntansi nasional yang sangat seragam untuk mengontrol semua
aktivitas ekonominasional secara total.
2. Sistem Politik
Sistem politik yang ada
pada suatu negara pun ikut mewarnai akuntansi, karena sistem politik tersebut
“mengimpor” dan “mengekspor” standar-standar dan prktik-prakti akuntansi.
Sebagai contoh, akuntansi Inggris yang ada semasa pergantian Abad 20,
“diekspor” ke negara-negara persemakmuran. Belanda melakukan hal yang sama ke
filipina dan Indonesia, Perancis ke negara-negara jajahannya di Asia da Afrika.
Jerman menggunakan simpati politik untuk mempengaruhi, antara lain, akuntansi
di Jepang dan Swedia.
3. Sifat Kepemilikan
Bisnis
Kepemilikan publik yang
besar atas saham-saham perusahaan menyiratkan prinsip-prinsip pelaporan dan
pengungkapan akuntansi keuangan yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang
kepemilikannya didominasi oleh keluarga atau bank. Misalnya, kepemilikan publik
yang sangat tinggi atas saham-saham korporasi di AS telah menghasilkan apa yang
dinamakan Sunshine accounting 4 standards of wide open disclosure, sedangkan ketidakhadiran
partisipasi publik dalam kepemilikan saham perusahaan di Perancis telah
membatasi komunikasi keuangan yang efektif hanya ke saluran komunikasi
”insider” saja. Kepemilikan Bank yang tinggi di Jerman juga menghasilkan respon
akuntansi yang berbeda. Di AS, AICPA membuat rekomendasi khusus bagi standar
dan praktik akuntansi keuangan tertentu yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan
non publik yang lebih kecil.
4. Perbedaan Besaran dan
Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis
Dikotomi yang terjadi
antara perusahaan besar dan kecil terus berlanjut, mulai dari masalah asuransi,
hingga keseluruh hirarki perusahaan induk-anak, termasuk masalah kompleksitas.
Perusahaan konglomerasi besar yang beroperasi dalam lini bisnis yang sangat
beragam membutuhkan teknik-teknik pelaporan
keuangan yang berbeda
dengan perusahaan kecil yang menghasilkan produk tunggal. Perusahaan-perusahaan
multinasional juga membuthkan sistem akuntansi yang berbeda dengan sistem
akuntansi perusahaan-perusahaan domestik.
5. Iklim Sosial
Iklim sosial turut
memberikan sumbangan dalam pengembangan akuntansi diberbagai belahan dunia. Di
Perancis, mengarah pada pelaporan tanggungjawab sosial, sebaliknya di Swiss
masih sangat konservatif sehingga perusahaanperusahaan besar swiss melaporkan
kondisi keuangannya yang relatif ringkas. Orang Italia masih sangat
berorientasi pada pajak, bahkan di beberapa negara Amerika bagian Timur dan
Selatan, akuntansi sama dengan pembukuan dan dianggap tidak cocok secara
sosial.
6. Tingkat Kompetensi
Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan
Kompetensi atau kemampuan
manajemen bisnis dan pengguna dari output akuntansi akan sangat menentukan
perkembangan akuntansi. Karena secanggih dan sehebat apapun output akuntansi,
jika manajemen bisnis dan para pengguna tidak dapat membaca, mengartikan, dan
memahaminya hal tersebut tidak akan ada gunanya.
7. Tingkat Campur Tangan
Bisnis Legislatif
Regulasi mengenai
perpajakan mungkin memerlukan prinsip-prinsip akuntansi tertentu. Seperti di
Swedia, dimana kelonggaran pajak tertentu harus dibukukan secara akuntansi
sebelum bisa diklaim bagi tujuan pajak; ini juga merupakan situasi bagi
penilaian persediaan metode LIFO di AS. Hukum-hukum perlindungan sosial yang
beragam juga mempengaruhi standar-standar akuntansi. Contohnya adalah kewajiban
membayar pesangon dio beberapa negara Amerika Selatan.
8. Ada Legislasi
Akuntansi tertentu
Dalam beberapa kasus,
terdapat peraturan legislative khusus untuk aturan-aturan dan teknik-teknik
akuntansi tertentu. Di AS, SEC menentukan standar-standar pengungkapan dan
akuntansi bagi perusahaan-perusahaan besar, dengan mengacu pada FASB.
9. Kecepatan Inovasi
Bisnis
Semula, kegiatan merger
dan akuisisi tidak diperhitungkan secara akuntansi, namun karena penggabungan
bisnis yang begitu popular di erofa memaksa akuntansi turut berkembang untuk
memenuhi kebutuhan dari mereka yang berkepentingan.
10. Tahap pembangunan
Ekonomi
Negara yang masih
mengandalkan ekonomi pertanian membuthkan prinsipprinsip akuntansi yang berbeda
dengan negara industri maju. Di negara pertanian, tingkat ketergantungan pada
kredit dan kontrak bisnis jangka panjang mungkin masih kecil. Sehingga
akuntansi akrual yang canggih tidak berguna dan yang dibutuhkan adalah
akuntansi kas sederhana.
11. Pola pertumbuhan
Ekonomi
Kondisi perekonomian yang
stabil mendorong peningkatan persaingan memperebutkan pasar-pasar yang ada
sehingga memerlukan suatu pola akuntansi yang stabil dan akan jauh berbeda pada
negara yang kondisinya sedang mengalami perang berkepanjangan.
12. Status Pendidikan dan
Organisasi Profesional
Karena ketiadaan
profesionalisme akuntansi yang terorganisir dan sumber otoritas akuntansi local
suatu negara, standar-standar dari area lain atau negara 6 lain mungkin
digunakan untuk mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi faktorfaktor akuntansi
dari Inggris merupakan pengaruh lingkungan yang signifikan dalam akuntansi
dunia sampai akhir PD II. Sejak saat itu, proses adaptasi internasional beralih
ke sumber-sumber dari AS. Pengembangan akuntansi, baik yang berasal dari negara
itu sendiri atau yang diadaptasi dari negara-negara lain, tidak akan sukses
kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan seperti yang terdapat dalam daftar
diatas dipertimbangkan secara penuh.
Porsi
Pengembangan Akuntansi Internasional
Selanjutnya Choi et.al
(1998 ; 38) mengungkapkan bahwa secara struktural pengembangan akuntansi
internasional yang terjadi sekarang meliputi porsi sebagai berikut :
1.
Pola Pengembangan Komparatif
Pendekatan
yang dikembangkan oleh Mueller yang berbeda terhadap pengembangan akuntansi
dapat diamati di negara-negara barat yang memiliki sistem ekonomi yang
berorientasi pasar, meliputi; Pola makorekonomis, pola mikroekonomis,
pendekatan disiplin independen, dan pendekatan akuntansi seragam.
2.
Pola Makroekonomis
Tujuan
perusahaan bisnis tentu saja lebih sempit daripada kebijakan ekonomi nasional.
Perusahaan mempunyai tujuan tertentu yang harus dicapai, seringkali beroperasi
dalam dimensi dan ruang waktu yang terbatas, dan bertanggunggugat kepada
kelompok-kelompok kepemilikan yang jelas. Konsekuensinya, tujuan perusahaan
secara normal mengikuti kebijakan nasional. Hal ini bukan kondisi absolut,
karena perusahaan bisnis merupakan bagian dari kepntingan publik yang mempengaruhi
dan mengarahkan kebijakan-kebijakan nasional; jadi ada hubungan sebab-akibat
timbal balik.
Ada tiga pernyataan yang
berkaitan dengan pola ini yaitu :
Perusahaan bisnis merupakan unit essential dalam struktur ekonomi suatu negara. Perusahaan bisnis mencapai tujuannya dengan cara yang terbaik melalui koordinasi erat aktivitas-aktivitasnya dengan kebijakkan-kebijakkan ekonomi nasional dalam lingkungannya.
Kepentingan publik dilayani dengan baik jika akuntansi perusahaan bisnis saling berhubungan erat dengan kebijakan nasional. Akuntansi keuangan yang berorientasi pada makrekonomi mungkin mengakui secara formal nilai penemuan dari mineral atau kandungan minyak, emnhitung beban depresiasi atas peralatan produkstif berdasarkan unit produksi, dan mengizinkan penghapusan biaya tertentu dengan cepat jika hal ini merupakan kepentingan pembangunan ekonomi regional atau nasional.
Perusahaan bisnis merupakan unit essential dalam struktur ekonomi suatu negara. Perusahaan bisnis mencapai tujuannya dengan cara yang terbaik melalui koordinasi erat aktivitas-aktivitasnya dengan kebijakkan-kebijakkan ekonomi nasional dalam lingkungannya.
Kepentingan publik dilayani dengan baik jika akuntansi perusahaan bisnis saling berhubungan erat dengan kebijakan nasional. Akuntansi keuangan yang berorientasi pada makrekonomi mungkin mengakui secara formal nilai penemuan dari mineral atau kandungan minyak, emnhitung beban depresiasi atas peralatan produkstif berdasarkan unit produksi, dan mengizinkan penghapusan biaya tertentu dengan cepat jika hal ini merupakan kepentingan pembangunan ekonomi regional atau nasional.
3.
Pola Mikroekonomis
Ekonomi yang berorientasi pada pasar, termasuk ekonomi yang tidak begitu banyak mendapat campur
tangan administrasi pemerintah pusat, mempercayakan sebagian besar kesejahteraan ekonomi kepada
aktivitas-aktivitas bisnis dari indvidu-individu dan masing-masing perusahaan bisnis. Dengan demikian,
dalam ekonomi ini, terdapat suatu orientasi fundamental yang mengarah pada setiap sel dari akivitas
ekonomi. Hal ini begitu berurat berakar di organisasi-organisasi ekonomi barat dimana orientasi ini
berlaku bagi banyak proses bisnis, hukum, legislative dan sosial.
Dengan aktivitas-aktivitas swasta dan bisnis sebagai inti urusan dalam ekonomi yang berorientasi kepada
pasar dan dengan akuntansi melakukan fungsi jasa bagi bisnis dan perusahaan-perusahaan bisnis,
tampaknya wajar saja bahwa akuntansi akan mengorientasikan dirinya kepada pertimbangan
pertimbangan mikro yang sama, yang telah terbentuknya secara mapan dalam lingkungannya. Beberapa
pernyataan yang berkaitan dengan pola ini menyangkut :
Ekonomi yang berorientasi pada pasar, termasuk ekonomi yang tidak begitu banyak mendapat campur
tangan administrasi pemerintah pusat, mempercayakan sebagian besar kesejahteraan ekonomi kepada
aktivitas-aktivitas bisnis dari indvidu-individu dan masing-masing perusahaan bisnis. Dengan demikian,
dalam ekonomi ini, terdapat suatu orientasi fundamental yang mengarah pada setiap sel dari akivitas
ekonomi. Hal ini begitu berurat berakar di organisasi-organisasi ekonomi barat dimana orientasi ini
berlaku bagi banyak proses bisnis, hukum, legislative dan sosial.
Dengan aktivitas-aktivitas swasta dan bisnis sebagai inti urusan dalam ekonomi yang berorientasi kepada
pasar dan dengan akuntansi melakukan fungsi jasa bagi bisnis dan perusahaan-perusahaan bisnis,
tampaknya wajar saja bahwa akuntansi akan mengorientasikan dirinya kepada pertimbangan
pertimbangan mikro yang sama, yang telah terbentuknya secara mapan dalam lingkungannya. Beberapa
pernyataan yang berkaitan dengan pola ini menyangkut :
·
Perusahaan menyediakan titik-titik vokal
bagi aktivitas-aktivitas ekonomi
·
Kebijakan utama perusahaan bisnis adalah
untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
·
Optimasi dalam pengertian ekonomi adalah
kebijakkan terbaik perusahaan untuk bertahan
· Akuntansi, sebagai cabang ekonomi bisnis,
mendapatkan konsep-konsep dan aplikasi-aplikasinya dari analisis ekonomi.
Konsep akuntansi utama
dalam pola pengembangan yang didasarkan pada mikro ekonomi adalah bahwa proses
akuntansi harus mempertahankan secara konstan jumlah investasi modal moneter
dalam perusahaan dalam nilai riil.
·
Disiplin Independen
Menganggap
akuntansi sebagai fungsi jasa dari bisnis memberikan ruang yang cukup untuk
menyimpulkan bahwa akuntansi dapat membangun kerangka yang berguna bagi dirinya
yang disaring dari proses bisnis yang dilayaninya. Jika hal ini mungkin dilakukan,
maka dukungan konseptual dari suatu disiplin seperti ekonomi tidak dibutuhkan.
Akuntansi dengan kata lain , bergantung pada dirinya menjadi suatu disiplin
yang independen.
·
Keseragaman Akuntansi
Ada tiga pendekatan
praktis atas pola pengembangan keseragaman akuntansi :
1. Pendekatan bisnis
Dalam pendekatan ini,
keseragaman akuntansi ditujukan secara khusus kepada pemakai-pemakai tertentu
data akuntansi. Pendekatan ini mempertimbangkan secara penuh
karakteristik-karakteristik bisnis dan lingkungan bisnis tempat dimana data
dikumpulkan, diproses dan dikomunikasikan. Pendekatan ini merupakan suatu
pendekatan pragmatis yang sangat bergantung pada konvensi dan paling sering
dipakai dalam perancangan bagan-bagan akun terpisah yang seragam, yaitu bagi
suatu cabang industri atau perdagangan
2. Pendekatan ekonomi
Pendekatan ekonomi bagi
keseragaman akuntansi pada dasarnya adalah pendekatan makro. Pendekatan ini
mengakaitkan akuntansi dengan kebijakan publik. Badan-badan hukum dan peraturan
publik digunakan untuk menjalankan sistem yang telah terbentuk dalam pola
pengembangan seperti itu. Pertimbanganpertimabangan akuntansi teknis berada
pada tingkatan kedua, dan pertimbanganpertimbangan kebijakan nasional berada
pada tingkatan paling atas.
3. Pendekatan teknis
Pendekatan akuntansi
teknis atas pengembangan keseragaman merupakan pekerjaan para akademisi.
Pendekatan ini bersifat analitis, dimana pendekatan ini berusaha memperoleh
keseragaman dari prinsip-prinsip dasar pembukuan double 9 entry. Pendekatan ini
juga merupakan pendekatan umum karena perhatian langsung diberikan kepada
karakteristik-karakteristik bisnis tertentu dari transaksi-transaksi akuntansi
atau proses akuntansi. Terakhir, orientasi yang luas dari pendekatan ini pada
hakekatnya bersifat teoritis.
Wolk & Tearney,
(1992; 578) menggagas, bahwa secara teoritis ada tiga model yang disodorkan
untuk menyeragamkan pemahaman mengenai akuntansi internasional, yaitu :
1. Absolute uniformity
2. Circumstantial
uniformity
3. Purposive uniformity
Absolute uniformity, berarti satu set standar akuntansi yang baik dalam satu format pelaporan keuangan akan berlaku di seluruh komunitas ekonomi internasional tanpa membeda-bedakan keadaan ekonomi dan kebutuhan pemakai.
Circumstantial uniformity, berdasarkan basis transnasional yang mengijinkan perbedaan metode akuntansi yang digunakan dimana keberadaan akuntansi ditunjukan. Sedangkan,
Purposive uniformity, akan mempertimbangkan kedua keadaan perbedaan yang mendasarinya seperti halnya kebutuhan pemakai yang berbeda dan manfaatnya.
Absolute uniformity, berarti satu set standar akuntansi yang baik dalam satu format pelaporan keuangan akan berlaku di seluruh komunitas ekonomi internasional tanpa membeda-bedakan keadaan ekonomi dan kebutuhan pemakai.
Circumstantial uniformity, berdasarkan basis transnasional yang mengijinkan perbedaan metode akuntansi yang digunakan dimana keberadaan akuntansi ditunjukan. Sedangkan,
Purposive uniformity, akan mempertimbangkan kedua keadaan perbedaan yang mendasarinya seperti halnya kebutuhan pemakai yang berbeda dan manfaatnya.
Pengembangan
yang didasarkan pada Kerangka-Kerangka Konseptual
Sejak berdiri tahun 1973,
FASB telah memulai upaya utamanya untuk membentuk kerangka konseptual bagi
akuntansi keuangan. Kerangka konseptual ang dikembangkan tersebut menggunakan
dasar pikiran akuntansi sebagai suatu disiplin independen. Faktor-faktor
internal atau intrinsic dari akuntansi disusun secara hirarkis dan berhubungan
secara horizontal dalam usaha untuk mengembangkan struktur internal yang
komprehensif dan konsisten bagi semua aspek disiplin akuntansi keuangan.
William C. Norby membuat model keseluruhan kerangka.
Perusahaan
Multinational (MNCs) sebagai agen pengembangan Akuntansi
Pada saat ini harmonisasi
pengukuran akuntansi dan pengungkapan keuangan komprehensif masih jauh dari
harapan. Meskipun demikian, dapat ditemui keinginan-keinginan untuk melihat
harmonisasi akuntansi global yang lebih besar. IASC telah memulai sebuah upaya
untuk mengharmonisasikan akuntansi diseluruh negara dan seluruh perusahaan.
IASC mengadopsi filosofi global village bagi akuntansi. Hal ini mengakibatkan
meningkatnya pelibatan jumlah badanbadan usaha dan organisasi internasional yang
saat ini berupaya dalam hal tersebut.
Kebutuhan
Akuntansi dari negara berkembang
Perhatian akuntansi di
negara berkembang meliputi; (1) tipe sistem akuntansi yang sedang dibutuhkan
dan (2) pendidikan dan sarana lalin apa yang harus dipakai Negara sedang
berkembang untuk memperbanyak akuntan terlatih. Dalam kategori pertama, sistem
akuntansi Negara berkembang seharusnya dibuat dan dijalankan sesuai dengan yang
mereka butuhkan dan dianggap tepat. Atau dengan mengkaitkan faktor lingkungan
dengan karakteristik akuntansi dan dianjurkan bahwa seharusnya sistem akuntansi
terkait dengan lingkungan lokal. Cara yang lain adalah dengan transfer
teknologi akuntansi negara maju yang dilakukan secara selektif. Choi et. al
(1998 ; 49) menjelaskan aktivitas-aktivitas akuntansi di Negara berkembang
secara sederhana menjadi 9 sistem yaitu meliputi Anglophone, ASEAN,
Negara-negara Asia Pasifik, Cina, Erofa timur, Francophone, Mediterania, Timur
tengah, dan Amerika Selatan.
Fungsi
Akuntansi dalam ekonomi terpusat
Perbedaan yang mendasar
antara ekonomi pasar dan ekonomi terpusat adalah bahwa dalam ekonomi terpusat,
semua aktivitas ekonomi yang substantive dikelola oleh pemerintah. Misalnya
dalam kontrak kerjasama patungan antara sebuah perusahaan Rusia dan sebuah
perusahaan barat, otoritas Rusia akan menentukan nilai tukar yang akan
digunakan anatara ruble dan mata uang barat yang terlibat, tak peduli nilai
tukar tidak resmi atau nilai tukar gelap. Dengan kata lain, dalam ekonomi yang
dikelola total oleh pemerintah , semua harga (dan biaya) ditentukan secara
arbriter agar sesuai dengan berbagai kebijakan pemerintah karena pasar terbuka
dan harga pasar tidak ada. Sebagai konsekuensinya, semua pengukuran akuntansi
juga tergantung pada jumlah moneter yang ditentukan secara semu ini. Choi et.
al (1998 ; 52) menggambarkan perbedaan fungsi akuntansi dari ekonomi pasar dan
ekonomi pusat dilihat dari struktur organisasi, pembukuan, pengendalian dan
audit, dan referensi-referensi untuk follow up.
Aktivitas-Aktivitas
Pendukung Pengembangan Akuntansi
Pengembangan akuntansi
internasional dibantu secara ekstensif oleh sejumlah badan pemerintah, asosiasi
akuntansi professional, dan institusi. Aktivitas pendukung di luar pergerakan
standar internasional secara umum diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Organisasi-organisasi
regional
Organisasi regional telah
terbentuk mulai dari pantai pasifik hingga Afrika Barat. Organisasi-organisasi
ini berlaku sebagai penyangga antara kepentingan-kepentingan nasional yang kaku
dengan kepentingankepentingan internasional yang luas. Organisasi regional ini
merupakan kelompok-kelompok akuntan professional yang bervariasi dalam jumlah
dan efektifitasnya.
2. Institusi-institusi
Institusi-institusi yang
mendukung akuntansi internasional meliputi parlemen-parlemen dan universitas-universitas
di seluruh dunia, serta eksekutifeksekutif keuangan dan analis-analis keuangan.
Dukungan yang datang dari institusi pendukung tersebut justru lebih kuat dari
organisasi-organisasi regional.
Titin Arhaeni Putri
28213926
Komentar
Posting Komentar